Wisatareligi mesjid atta'awun cipanas puncak bogor jawa Barat. bulanRamadhan untuk wilayah Sumatra Utara adalah Masjid Raya Medan atau Masjid Al-Maksum. "Selama bulan suci ramadhan, halaman Masjid Raya Al Maksum atau lebih dikenal sebagai Mesjid Raya Medan, Sumatera Utara, selalu dibanjiri warga maupun jemaah masjid yang ingin menikmati salah satu menu utama PengurusMasjid Attaawun Puncak, KH Awaluddin membeberkan, penugasan dalam pelaksanaan salat tarawih bulan sudah dirampungkan DKM. "Imamnya kurang lebih yang bertugas di bulan puasa ini ada 8 sampai 10 orang, biasanya cuma 4 orang aja kalo sholat sholat biasa," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (5/4/2022).. Lebih lanjut, Awaluddin GerakanWalhi Jawa Barat dalam Kasus Alih Fungsi Lahan di Puncak Kabupaten Bogor 2018. January 2022; DOI: pemilik menjadi jalan raya puncak di depan Masjid Atta’awun yang seharusnya t CISARUARADAR BOGOR, Kebakaran terjadi di kawasan Masjid Atta’Awun Puncak, Kabupaten Bogor. Satu unit kantin milik warga Kampung Naringgul, RT 1/17, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, hangus terbakar, Kamis (24/12/2020). Akibat peristiwa tersebut, empat orang langsung dilarikan ke RS. Cimacan, Cianjur, lantaran mengalami luka 35 163 views 1 year ago #wisatapuncak #masjid #puncakbogor Liburan ke Puncak, Bogor nggak lengkap kalau belum mampir ke Masjid Atta'awun. Terletak di pinggir jalan raya Rohimah salah satu pemilik warung mie instan dan minuman ringan di kawasan Masjid Atta'awun mengaku semenjak Lebaran banyak warga Jakarta dan sekitarnya berlibur ke Puncak. Jumlah kunjungan semakin meningkat semenjak peraturan PSBB diperlonggar. "Karena objek wisata belum ada yang buka, ya cuma foto-foto di kebun teh aja, nongkrong di warung. mDuzd. Laporan Wartawan Reynaldi Andrian Pamungkas CISARUA - Siapa yang tidak tahu dengan Masjid Atta'Awun Puncak Bogor ini, Masjid yang menjadi salah satu ikonik dari Bogor. Masjid ini tepatnya berlokasi di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, ternyata memiliki kisah yang panjang dalam pembangunannya. Pengurus Masjid Atta'Awun, KH Awaluddin mengatakan bahwa ini merupakan Masjid Pemerintah Provinsi. "Dibangunnya sekitar tahun 1993 sampai 1999an waktu itu," ucapnya kepada Sabtu 9/4/2022. Menurutnya, biaya pembangunan Masjid ini dilakukan dengan cara bergotong royong oleh seluruh masyarakat Jawa Barat. Maka dari itu, alasan mengapa nama Masjid ini dinamakan Atta'Awun, karena itu berarti bekerjasama atau gotong royong dalam bahasa Arab. KH. Awaluddin mengungkapkan bahwa gotong royongnya itu, setiap masyarakat dimintai uang untuk dana pembangunan Masjid. "Satu-satu orang yang ada di Jawa Barat semuanya diminta uang buat Masjid ini, per orangnya itu antara Rp 100 sampai Rp 500," katanya. Bahkan, saat pembangunannya, Masjid ini sempat mengalami kendala pada tahun 1998 karena terjadinya krisis moneter saat itu. Masjid Atta'Awun di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Andrian Pamungkas Tetapi, pada akhirnya tidak lama sejak kejadian tersebut, Masjid ini berhasil dibangun untuk masyarakat Jawa Barat. Masjid ini berdiri di atas tanah dengan luas lebih dari meter kubik, dengan kapasitas mampu menampung lebih dari jemaah. Untuk perawatannya sendiri, Masjid ini menggunakan dana dari pemerintah Provinsi. Serta, untuk fasilitasnya terdapat kolam-kolam ikan, taman dan sungai kecil. - Kompleks Masjid Atta'Awun Puncak Bogor kebakaran, Kamis 24/12/2020. Bangunan yang terbakar adalah sebuah kantin makanan. Kantin itu ada di lingkungan Masjid Atta'Awun. Kantin Masjid Atta'Awun itu milik seorang warga Kampung Naringgul, RT01/17, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bangunan kantin milik Pandi itu hangus terbakar pada pukul WIB pagi tadi. Akibat dari peristiwa tersebut, tiga orang yang saat itu berada di dalam bangunan mengalami luka bakar. Baca JugaNyesek! Sudah Rumah Terbakar, Simpanan Uang Rp 110 Juta Ikut Hangus Pula Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana membenarkan, kaitan sebuah bangunan kantin milik warga berlokasi di Masjid Atta'Awun Puncak Bogor terbakar. "Iya benar, kejadiannya tadi pagi. Lebih jelas ke Damkar ya, soalnya sudah ditangani tadi," katanya saat dihubungi Kompleks Masjid Atta'Awun Puncak Bogor kebakaran istDihubungi terpisah, Komandan Damkar Sektor Ciawi, Nendri mengatakan, kebakaran tersebut menyebabkan tiga orang luka-luka, langsung dilarikan ke Rumah Sakit RS Cimacan Cianjur, Jawa Barat. "Ada tiga orang yang mengalami luka bakar, sudah dilarikan ke RS Cimacan Cianjur. Satu orang mengalami luka bakar di bagian kaki itu bernama Supriatna, dua lainnya luka bakar ringan bernama Rustandi dan Ita," katanya. Ia menjelaskan, kebakaran tersebut diakibatkan tabung gas disebuah bangunan kantin yang mengalami kebocoran. Baca JugaPemadam Kebakaran Gerebek Pesta Seks, 10 Orang Digaruk, Ngumpet di Lemari "Dari keterangan warga dilokasi, sempat ada ledakan, soalnya pemilik kantin ini menyalakan kompor, membuat gas menyala dan kompor juga mengeluarkan api. Kejadiannya pada jam WIB tadi pagi," jelasnya. Citizen6, Jakarta Siapa yang tak mengenal masjid indah yang terletak di kawasan puncak? Mesjid yang diberi nama At-Ta’awun adalah mesjid yang paling banyak dikunjungi oleh banyak orang yang menyempatkan untuk beribadah atau hanya sebatas bersinggah untuk sejenak beristirahat. Termasuk saya sendiri yang selalu menyempatkan bersinggah di mesjid tersebut untuk beribadah sholat dan sejenak beristirahat manakala perjalanan saya dari Cianjur menuju ibu kota Jakarta. Di balik keindahannya mesjid At-Ta’awun di Puncak saya mempunyai kisah tersendiri dan mungkin kisah ini juga dirasakan oleh banyak orang yang secara tidak sengaja mengalaminya. Kisah ini saya alami sekitar tahun 2012. Pada saat itu saya ada sebuah perjalanan ke Jakarta untuk studi banding ke salah satu perguruan tinggi di Jakarta, saya dan teman-teman singgah sebentar di mesjid tersebut untuk menjalankan ibadah sholat Dzuhur. Seperti biasanya setelah selesai sholat saya berjalan-jalan di sekitar halaman mesjid hanya untuk mengambil foto, ditengah perjalanan saya bertanya pada salah satu marbot mesjid yang sedang memberesihkan halaman masjid untuk menunjukan dimana saja saya boleh mengambil foto untuk diabadikan, sang marbot menunjukkan tempat yang boleh untuk berfoto dengan santun dan ramahnya. Setelah lama mengambil banyak foto bersama teman saya, saya menerima kabar untuk segera berkumpul ditempat yang sebelumnya menjadi tempat berkumpul kami, sambil berjalan saya bertemu dengan marbot mesjid tersebut namanya Kang Asep, berniat hanya untuk berterima kasih, tapi dalam benak saya tertarik untuk menanyakan di balik siapa yang mempunyai mesjid indah ini. Sang marbot menceritakan bahwa pemilik mesjid sering sekali mengunjungi mesjidnya ini. Dia pemilik mesjid terkenal orang kaya yang sangat baik dan mempunyai beberapa penginapan di kawasan puncak ini. Di tengah perjalanan saya juga kembali bertemu dengan marbot yang menunjukan tempat saya boleh berfoto, saya juga ucapkan terima kasih dan marbot itu mengucapkan “sama-sama, jangan sungkan kalau lewat ke puncak mampir lagi aja sini kan bisa foto-foto” ujar bapak marbot mesjid itu sambil tersenyum. Ingin tahu cerita selengkapnya? Baca langsung di sini **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. – Bagi Anda yang pernah tahu, bahkan sering mengunjungi Cisarua, Puncak, Bogor, pastinya sudah tak asing lagi dengan Masjid Atta’awun’. Masjid ini sering dijadikan tempat singgah para pengguna jalan untuk mendirikan salat, atau hanya sekedar beristirahat untuk melepas lelah. Selain asri, masjid ini juga terbillang cukup megah denga segala fasilitas yang menyenangkan. Maka, tak heran, jika banyak orang yang menyempatkan diri untuk salat di masjid tersebut. Di balik keindahan masjid tersebut, ada kisah tersembunyi yang begitu menggetarakan jiwa. Berikut kisah lengkapnya Terpisah Cukup Lama Cerita nyata ini mengisahkan dua orang sahabat yang terpisah cukup lama, mereka adalah Ahmad dan Zaenal. Ahmad adalah seorang yang pintar sekali, bisa dibilang dia cukup cerdas. Tapi sayangnya, kehidupannya kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal, terlahir dari keluarga yang berkecukupan sehingga dapat mendukung karir dan masa depannya. Setelah terpisah cukup lama, mereka akhirnya dipertemukan disebuah tempat yang istimewa, ya, di koridor wudhi toilet sebuah masjid megah dengan arsitektur cantik yang memiliki view pegunungan kebun the yang terhampar hijau di bawahnya. Masjid tersebut bernama Masjid Atta’awun’ yang berada di daerah puncak, Bogor. Kehidupan Zaenal semakin makmur, sebab dia sudah menjadi seorang manager kelas menengah. Necis. Parlente. Tapi tetap menjaga kesalehannya. Ia memiliki kebiasaan, setiap kali keluar kota, Zaenal selalu menyempatkan diri menyambangi masjid di kota yang ia singgahi. Untuk memperbaharui wudhu, dan sujud syukur. Syukur-syukur masih dapat waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah juga sebagai tambahan. Seperti basa, setibanya di Puncak Pas, Bogor. Ia mencari masjid, ia pinggirkan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yang ia temukan. Di sanalah ia menemukan Ahmad. Cukup terperangah Zaenal ini. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi pintarnya minta ampun. Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbot masjid. Pertemuan Keduanya “Maaf,” katanya menegor sang merbot. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?” Yang ditegur tidak kalah mengenali. Lalu keduanya berpelukan, Ahmad berucap, “Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Zaenal terlihat masih dalam keadaan memakai dasi. Lengan yang digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…” Zaenal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kain pel. Khas merbot sekali. Celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidatnya yang lebar terlihat jelas. “Mad… Ini kartu nama saya…” Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener-bener keren.” “Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…” Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih2 dulu… Silahkan ya, yang nyaman”. Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yg pintar, kemudian harus terlempar darik kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan. Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yg tidak berpihak kepada orang-orang yang sebenarnya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin. Air wudhu membasahi wajahnya. Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yang sedang bersih-bersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “office boy”. Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zaenal. Sama-sama shalat sunnah sepertinya. Zaenal Bertemu Marbot yang Sesungguhnya Setelah menyelesaikan shalatnya Zaenal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad,” gumamnya. Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan Ahmad. “Pak,” tiba2 anak muda yang shalat di belakangnya menegur. “Iya Mas?” “Pak, Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Ahmad?” “Insinyur Haji Ahmad?” “Ya, insinyur Haji Ahmad” “Insinyur Haji Ahmad yang mana?” “Itu, yang barusan ngobrol sama Bapak” “Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?” “Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun ini masjid” Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hatinya Zaenal, “Dari dulu sudah haji. Dari sebelum beliau bangun masjid ini” Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yg merbot asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau biayai sendiri pembangunan masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yg mau shalat. Bapak lihat hotel indah di sebelah sana? Itu semua milik beliau. Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh. Yaitu senangnya menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji saja dan azan”. Zaenal tertegun, entah apa yang ada di hati dan di pikiran Zaenal saat itu. Terdapat pelajaran dari kisah pertemuan kedua sahabat itu. Jika Ahmad itu adalah kita, mungkin begitu bertemu dengan kawan lama yang sedang melihat kita membersihkan toilet, segera kita beritahu posisi kita yang sebenarnya. Dan jika kemudian kawan lama kita ini menyangka kita merbot masjid, maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yang membangun masjid ini. Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Semoga ia selamat dari rusaknya nilai amal, sebab ia tetap tenang dan tidak risih dengan penilaian manusia. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa. Dan kemudian Allah yang memberitahu siapa dia sebenarnya. [su_box title=”Baca Juga” style=”glass”] Kisah Kuli Bangunan yang Berhasil Dirikan Masjid dan Rumah Tahfiz [/su_box] “Al mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi” Orang yang ikhlas itu adalah orang yang menyembunyikan kebaikan-kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukan-keburukan dirinya.” [Ya’qub YahimaHullah, dalam kitab Tazkiyatun Nafs]. Harga Tiket Gratis, Jam Operasional 24 Jam, Alamat Jl. Raya Puncak – Gadog, Tugu Selatan, Kec. Cisarua, Kab. Bogor, Jawa Barat; Map Cek LokasiMasjid Atta’awun Puncak, bagi anda yang sering melintasi Jalan Raya Puncak Gadog di Bogor pasti pernah melihat kemegahan bangunan dari tempat ibadah ini. Keindahannya begitu mencolok dari bangunan lainnya, bahkan bisa dikatakan sangat indah. Selain itu, ada banyak keunikan yang dimiliki sehingga pandangan siapa saja pasti tertuju masjid pada umumnya, fungsi utama bangunan ini tidak lain sebagai tempat ibadah. Namun karena keindahan dan lokasinya yang strategis, tidak sedikit warga yang melintas mampir dan masuk ke dalamnya. Selain untuk beribadah, ada juga yang sekedar beristirahat ketika sedang dalam juga yang menyempatkan keduanya, yakni beristirahat setelah melakukan solat wajib sesuai waktunya. Keindahan alam di sekitar lokasi menjadi daya tarik tambahan, suasana sejuk dan damai dijamin langsung terasa. Masjid ini dikelilingi oleh hijaunya pemandangan dari persawahan dan perkebunan warga, lokasi pandangnya sangat jelas dan begitu Tarik Masjid Atta’awun Puncak1. Sejarah Masjid Atta’awun2. Pemandangan Alam yang Indah3. Arsitektur Masjid Atta’awun yang UnikAlamat dan Rute Menuju LokasiAktivitas yang Menarik di Masjid Atta’awun Puncak1. Ibadah Solat2. Menikmati Pemandangan Alam3. Bersantai Sambil Istirahat4. Wisata KulinerFasilitas yang Tersedia di Kawasan MasjidDaya Tarik Masjid Atta’awun PuncakImage Credit Google Maps Masjid Atta’Awun PuncakMeskipun hanya sebuah masjid umum yang dapat didatangi siapa saja, namun Masjid Atta’awun memiliki daya tarik. Tidak heran jika tempat ibadah ini selalu ramai pengunjung, baik yang bertujuan untuk beribadah, bersantai, maupun aktivitas lain yang masih Sejarah Masjid Atta’awunKurang lengkap rasanya jika tidak membahas sejarah dari sebuah bangunan yang memiliki banyak manfaat. Tempat ibadah ini dulunya bernama masjid Al-Muttawien dan merupakan bangunan milik PT Gunung Mas. Tujuan awal pembangunannya yakni sebagai sarana ibadah bagi pegawai dan karyawan yang bekerja di pabrik pada tahun 1987, masjid ini mempunyai lahan yang tidak begitu luas. Permasalahan sering terjadi ketika hari Jumat, dimana tempatnya tidak muat untuk melangsungkan ibadah solat Jumat. Ini dikarenakan bukan hanya karyawan PT Gunung Mas yang solat di masjid ini, namun juga warga pada tahun 1990, perluasan lahan pun dimulai dan selesai 9 tahun kemudian atau pada tahun 1999. Pada saat itu, nama pun berganti menjadi Masjid Atta’awun Puncak dengan segala keunikan dan keindahan arsitektur. Karena biaya pembangunan bukan hanya dari PT Gunung Mas, maka perusahaan tersebut mewakafkan kepada pemerintah biaya renovasi dan perluasan lahan masjid ini mencapai 36 miliar rupiah. Selain mendapatkan sumbangan dari PT Gunung Mas, pemerintah daerah dan warga sekitar pun turut menyumbang dan mencari dana. Nama Masjid Atta’awun diambil dari kondisi pembangunan yang dimaksud, yang berarti bertakwa dan bekerja sama dalam Pemandangan Alam yang IndahDaya tarik selanjutnya dari keindahan alam di sekitarnya, juga dari indahnya taman buatan di serambi masjid. Tidak jauh dari lokasi, pengunjung dapat dengan mudah melihat keindahan alam dari hijaunya perkebunan warga. Undakan menyerupai terasering pun sangat jelas yang merupakan persawahan aktif milik keindahan lainnya dari perbukitan yang mengelilingi lokasi Masjid Atta’awun Puncak. Hampir semua keindahan alam tersaji dengan warna hijau yang menyejukkan pandangan. Dengan ketinggian sekitar Mdpl, cuaca di sini sangat menyejukkan dan bahkan dianggap dingin oleh sebagian cuaca cerah, semua keindahan yang dimiliki tampak begitu jelas. Meski saat mendung atau cuaca tidak mendukung, keindahan sekitar tetap terlihat dari gugusan awan yang tampak begitu eksotis. Selain itu, indahnya taman buatan yang ada di sekitar masjid juga tidak kalah menarik, banyak pengunjung yang menyempatkan diri untuk mengabadikan Arsitektur Masjid Atta’awun yang UnikArsitektur Masjid Atta’awun terlihat sangat unik karena tidak seperti tempat ibadah umat Islam pada umumnya. Masjid in ini memiliki perpaduan bangunan Timur Tengah dan Jawa yang hampir mendekati sempurna. Jika sebagian besar masjid identik dengan kubah, untuk kali ini anda tidak menemukannya di atap dari masjid ini berbentuk mirip jamur, jumlahnya cukup banyak. Setiap ruangan atau bagian bangunan memiliki bentuk mirip jamur dengan besar yang berbeda. Kubah jamur yang paling besar terdapat pada bangunan utama, sedangkan di sekitarnya dikelilingi kubah jamur yang ukurannya lebih berbeda dengan masjid di tempat lain, Masjid Atta’awun Puncak juga dilengkapi menara yang cukup tinggi. Bangunan yang tinggi menjulang ini tidak dibuat mirip jamur. Sementara konsep bangunan Jawa terlihat dari kolam kecil yang mengelilingi masjid. Adanya kolam ini bertujuan untuk membasuh kaki dengan makna filosofi yang yang dimaksud tidak lain siapa saja yang masuk kedalam masjid harus dalam keadaan bersih. Kolamnya dangkal, karena fungsinya hanya untuk membasuh kaki. Air yang ada pada kolam ini didapat dari sungai kecil yang mengalir di sekitar masjid. Uniknya, air ini tidak pernah kering dan selalu mengalir meski pada musim dan Rute Menuju LokasiImage Credit Twitter Explore Jawa BaratSebenarnya tidak sulit menemukan lokasi Masjid Atta’awun Puncak karena lokasinya sangat strategis. Alamatnya pun jelas, yakni berada di Jalan Raya Puncak Gadog Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hanya saja bagi warga luar Bogor pastinya kesulitan karena tidak familiar dengan akses jalan atau rute ini satu arah dengan Puncak Pass, yakin objek wisata dan sekaligus tempat penginapan yang tidak pernah sepi. Jadi anda bisa menjadikannya sebagai patokan utama ketika mengunjungi masjid ini. Dari Alun-alun Bogor, jarak tempuh yang dibutuhkan sekitar 30 kilometer, rata-rata butuh waktu 1 gunakan Tol Jagorawi karena cukup mudah ditemukan, selain itu juga lebih cepat. Setelah keluar gerbang tol, lanjutkan perjalanan menuju ke Jalan Labuhan. Dari titik ini, Masjid Atta’awun Puncak tidak jauh lagi, anda hanya perlu menuju ke Jalan Raya Puncak dan mengikuti jalur sepanjang jalan utama sambil melihat sekitar, karena ada beberapa papan petunjuk yang bisa anda gunakan sebagai panduan. Jangan kaget apabila perjalanan bisa berlangsung lama dari perkiraan, karena mendekati lokasi semakin macet. Namun jangan khawatir, karena keindahan alam di sekitar siap memanjakan anda selama lupa buka jendela mobil untuk merasakan kesejukan udara alami yang tidak didapatkan di perkotaan. Apabila tidak ada kendaraan bermotor, kawasan puncak ini dijamin bebas polusi. Pasalnya, hampir sepanjang jalan warna hijau dari berbagai vegetasi didapatkan dengan begitu seperti tempat ibadah di tempat lain, Masjid Atta’awun Puncak dibuka setiap hari tanpa pernah tutup. Lokasinya yang strategis sebagai tempat lalu lalang pengendara semakin mendukung jam operasionalnya. Anda bisa datang kapan saja untuk beribadah dan beristirahat selama di perlu mengeluarkan biaya, karena masjid ini sebenarnya bukan objek wisata. Hanya saja bagi yang membawa kendaraan bermotor, siapkan uang receh untuk mengganti tempat parkir. Selain itu, biaya dibutuhkan untuk menikmati ragam kuliner yang ada di sekitar masjid. Ini berlaku bagi anda yang kehabisan bekal atau memang sengaja tidak membawa dari yang Menarik di Masjid Atta’awun PuncakImage Credit Google Maps Theo PetrozzaMeskipun bukan merupakan objek wisata, namun ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan selama di Masjid Atta’awun Puncak. Aktivitas utama memang untuk beribadah, namun masih banyak aktivitas lain yang biasanya dilakukan pengunjung selama berada di Ibadah SolatSangat disarankan apabila anda berada di masjid, baik yang kita bahas kali ini atau di masjid lain, usahakan dengan niat ibadah. Adapun ibadah yang dimaksud tidak lain adalah solat, anda bisa solat berjamaah jika datang waktunya. Apabila ketinggalan, tidak masalah jika anda solat sendirian atau mencari pengunjung lain dengan niat yang sama untuk Menikmati Pemandangan AlamSetelah anda solat atau melakukan ibadah utama, barulah bisa melakukan aktivitas lain sesuai keinginan. Diantara banyaknya kegiatan, yang paling banyak dinanti pengunjung selama berada di Masjid Atta’awun Puncak yakni menikmati pemandangan alam. sawah, kebun, dan sungai menjadi pemandangan utama di Bersantai Sambil IstirahatBagi yang sedang dalam perjalanan menuju ke tempat utama, masjid ini siap memberikan kenyamanan. Artinya, anda bisa istirahat santai di tempat umum dan terbuka ini. Ada banyak tempat yang bisa dituju, yang pasti bukan di dalam masjid. Di serambi masjid, di situlah biasanya pengunjung memilih waktu untuk istirahat sambil Wisata KulinerLokasi masjid ini sangat strategis karena berada di sekitar objek wisata di Bogor. Maka jangan heran apabila di sepanjang jalan terdapat banyak warung atau rumah makan yang menyediakan berbagai menu andalan masing-masing. Tidak perlu jauh-jauh, di sekitar masjid juga banyak yang jualan, anda tinggal memilih sesuai yang Tersedia di Kawasan MasjidImage Credit Google Maps Kang EnsapMasjid Atta’awun memiliki fasilitas yang memadai, bahkan lebih lengkap dibandingkan masjid pada umumnya. Pertama adalah toilet yang berada di samping tempat wudhu. Selain itu ada juga area parkir luas bagi yang datang membawa kendaraan bermotor. Seperti yang dibahas diatas, banyak juga warung makan di sekitar memang sejatinya digunakan sebagai tempat ibadah umat muslim. Namun karena keindahan dan arsitektur bangunan yang dimiliki, tidak sedikit pengunjung yang menjadikan Masjid Atta’awun Puncak sebagai alternatif wisata. Meski bukan yang utama, namun tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, terutama mereka yang sedang dalam perjalanan.

pemilik masjid atta awun puncak bogor